IPNU UNTUK AGAMA, BANGSA DAN
NEGERI
Oleh:Rekan Ikhlasul Amal Muslim
Wajah pelajar di indonesia
menunjukkan kulminasi kriminalitas yang merusak kehidupan sosial pelajar di
tambah pula dengan meningkatnya dunia game dan sosial media yang mengajarkan
untuk individual, mematikan rasa sosialisme kemasyarakatan. Banyaknya pelajar
terjerumus oleh pengaruh kriminalitas dan hedonitas membuat organisasi pelajar
cenderung tidak lirik organisasi pelajar. Dengan pengaruh seperti ini akan
hilang rasa keislaman dan sosialisasinya dalam dirinya padahal begitu banyak
organisasi pelajar berbasis agama islam namun hal itu tak banyak memberikan
pengaruh kepada pelajar indonesia.
Melihat realitas kurikulum
karakter tidak menunjang pula sikap religius pelajar karena dalam dunia sekolah
hanya beberapa jam selebihnya untuk istrahat. Berbeda dengan organisasi tak ada
batas waktu untuk terus belajar dalam menambah wawasan berpikirnya di tambah
pula dalam berorgnasasi pelajar akan selalu tersentuh oleh dunia sosial.
Kegiatan – kegiatan di organisasi pula mengajarkan pelajar untuk berproses dan
secara sadar atau tidak sadar akan timbul jati diri sikap sosial kemasyarakatan
dan peka akan kondisi masyarakat sekitarnnya.
MENGENAL IPNU DI SETIAP KEGIATAN SOLUTIFNYA
Perlunya organisasi pelajar
berperang aktif dalam menanggulangi pengaruh kriminalitas dan insosialisme
kemasyarakatan. IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) sebagai wadah untuk para
pelajar untuk berproses dalam menambah wawasan pelajar terutama dalam bidang
keagamaan islam. Dengan melihat seacara jelas motto IPNU “Belajar, Berjuang,
dan Bertaqwa” yang berwawasan kebangsaan, keilmuan, keislaman, kekaderan, dan
keterpelajaran.
Kelima wawasan tersebut
memberikan gambaran bahwa IPNU adalah organisasi tepat dalam membentengi
pengaruh budaya luar negeri dan sikap brutal yang membuat wajah pendidikan di
indonesia terpuruk. Peranan IPNU harus di perkuat dengan meningkatkan kuantitas
dan kualitas kader dengan melalukan berbagai kegiatan dalam meningkatkan
kafasitas serta memberikan pengarahan dalam menggaet pelajar masuk kedalam
organisasi.
Segala bentuk kegiatan dan
program kerja di setiap Pimpinan Cabang IPNU dapat mengurangi sikap negatif
para pelajar di indonesia. IPNU sebagai organisasi kepemudaan terbaik di
indonesia, kader – kadernya harus menjadi patron dalam lingkungan pelajar agar
para pelajar non IPNU mampu tertarik masuk IPNU. Dengan begitu kita bisa
mengurangi tingkat kriminalitas pelajar dan tidak individualis yang mampu mematikan
rasa sosialismenya.
Menelaah sistem kaderisasi
dalam buku kaderisasi IPNU dalam setiap jenjang kaderisasi memberikan warna
tersendiri yang berbeda dengan organisasi kepemudaan lainnya. Di dalam sistem
kaderisasinya lebih merujuk kepada bermain sambil belajar, dalam permainan di
proses penkaderan memberikan pemahaman pengenalan antar sesama kader,
memberikan nalar solutif, kerja sama, dan menimbulkan rasa sosialisme yang
tinggi untuk masayarakat jadi bukan asal permainan saja di setiap permainan IPNU
dalam proses penkaderannya.
Program kerja di setiap
Pimpinan Cabang memberikan varian tersendiri dengan melihat kontekstualisasi
daerahnnya. Misalnya daerah itu banyak pelajar menggunakan narkotika dan zat
adiktip maka program kerja di utamakan penuntasan penggunaan narkotika dan zat
adiktip dikalangan perlajar. Begitulah IPNU di setiap pimpinan Cabang dalam
mengembangkan organisasi paham akan situasi disetiap daerah. Belum lagi
kegiatan sosial yang menharuskan terjung lapangan langsung seperti penggalangan
bantuan dana untuk orang yang tertimpa bencana alam dan para pakir miskin. Di
setiap acara besar di setiap daerah seringkali IPNU ikut membantu dalam
pengamanan acara karena di IPNU memiliki pengamanan di beri nama CBP (Corps
Brigadir Pembangunan) kelompok inilah yang dikhususkan untuk pengamanan
disetiap kegiatan IPNU dan berbagai badan semi otonom demi meningkatkan
kafasitas pelajar IPNU.
PEMIKIRAN ISLAM IPNU dan BANGSA INDONESIA
Sikap religius pelajar IPNU
mengedepankan menghormati yang lebih tua dan tak mudah menjustifikasi persoalan
pemahaman agama islam yang tak di gambarkan secara lansung oleh Rasulullah
s.a.w. Berkembangnya pemahaman fundamentalis ini membuat banyak pelajar dan
pemuda ikut berorganisasi yang berpemahaman fundamentalis membuat akan berpikir
radikal dalam menafsir persoalan hadits dan ayat – ayat al – qur’an. Apalagi
orang yang berpikir radikal terkadang hanya mengambil Ayat dan Hadits tentang
larangan yang tak ditafsirkan secara subtansial hanya tekstualis saja dengan
begitu mudah bagi mereka melawan sistem ketatanegaraan di indonesia sebab
Pancasila dan UUD 1945 tidak di tuliskan di dalam al – qur’an maupun Hadits.
Begitu pendeknya pemikiran mereka yang masuk kedalam organisasi fundamentalisme
islam dan itu pula menjadi tugas IPNU harus menyelamatkan pelajar indonesia
dari pikiran fundamentalisme agama islam dan pemikiran yang menentang sistem
ketatanegaraan Indonesia.
IPNU yang berideologikan Ahlu
Sunnah Wal Jamaah memberikan rasa positifisme terhadap dunia sosial keislaman
dan menhindari sikap intoleransi dalam berbeda agama atau paham. Di samping itu
pula IPNU berdasarkan Pancasila dan UDD 1945 berarti IPNU tidak diragukan lagi
bahwa jiwa nasionalisme serta kesetiaan kepada negara Republik indonesia tidak
bisa lagi di punkiri kesetiaannya. Dengan meneropon kebangsaan kita dari
ancaman radikalisme agama yang melawan konstitusi negara dengan dalih
berdasarkan agama islam dan itu pula menjadi PR bagi IPNU untuk menanggulangi
pemahaman agama islam fundamentalis.
Jika melihat pengembangan
IPNU yang berdasarkan Pancasila dan UDD 1945 serta berideologikan Islam Ahlu
Sunnah Wal Jamaah organisasi bisa menanggulangi belenggu para pelajar di
indonesia dengan sistem organisasi berkarakter ke-islaman. Pantaslah bagi IPNU
sebagai organisasi kepemudaan terbaik di indonesia dengan program kerja yang
memberikan solutif dan ikut andil dalam menangani berbagai persoalan kebangsaan
dikalangan pemuda dan pelajar karena pemudah dan pelajar adalah tunas bangsa
untuk membangun bangsa indonesia yang lebih baik.